Selasa, 15 September 2009

LEBIH DEKAT DAN BACALAH

Tingkatkan Budaya Membaca di Lingkungan Kampus.
Buku adalah gudang ilmu dan kuncinya yaitu dengan membaca. Kata pepatah ini menjadi orentasi bagi Universitas Mulawarman dalam memfasilitasi mahasiswa untuk menimba ilmu selain di kelas. Dari alasan itu maka dibangunlah perpustakaan Unmul dan berdiri pada tanggal 27 September 1966 bersamaan dengan berdirinya kampus ini. Taman baca ini menyediakan ± 25.000 judul buku dan 64.000 eksemplar buku berbasis DDC (berdasarkan katalog) dan terdapat pula perpustakaan online 3438 koleksi, jurnal 154, buku 2578, laporan dan penelitian 254, skripsi 444 serta tesis delapan buah. Keseluruhan koleksi ini merupakan bahan bacaan untuk menunjang lebih meningkatnya ilmu dan pengetahuan mahasiswa.
Permasalahan yang kini dihadapi adalah, bagaimana membuat minat membaca para mahasiswa diperpustakaan dapat meningkat. Tidak dapat dipungkiri saat ini minat membaca mengalami penurunan. Saat ditemui tim UKM Jurnalistik Unmul (19/8). Menurut Subiantoro, SE, kepala bagian perpustakaan “tingkat pengunjung terbanyak pada senin dan selasa dalam setiap pekannya”. Ungkapnya. Hal ini dikarenakan beberapa hal. Di antaranya yaitu dengan ada persyaratan akreditasi dan menyatakan bahwa setiap fakultas harus memiliki perpustakaan sendiri, maka perpustakaan ini tidak lagi menjadi pusat suplay buku utama, akan tetapi menjadi main induknya perpustakaan seluruh fakultas. Tambahnya.
Beliau juga menjelaskan bahwa perpustakaan Unmul menyimpan ribuan judul skripsi sejak tahun 1972. Jumlah skripsi yang tersedia berkisar antara 25.000 - 30.000 judul skripsi, dengan asumsi perpustakaan mempunyai kemampuan untuk menyimpan karya civitas akademika yang telah menyelesaikan kuliahnya, dan dijadikan sebagai arsip untuk bisa digunakan kembali guna melayani kebutuhan civitas akademika. Di samping itu fasilitas lain seperti hotspot juga tersedia, sehingga mahasiswa dapat mengakses segala hal demi menambah wawasan melalui internet “kebanyakan pengunjung berasal dari mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.” Paparnya.
Demi menambah eksistensinya di kampus, perpustakaan yang pada mulanya bernama UPT Perpustakaan dan berlokasi di Jalan Flores dengan luas 1000 m2. Kemudian pada tahun 1993 UPT Perpustakaan dipindah ke Jl. Kuaro No.3 dengan gedung baru yang luasnya lima kali lipat dari sebelumnya. Hal ini dilakukan sebagai penggabungan perpustakaan pusat seluruh fakultas di Universitas Mulawarman. “Kami juga telah berlangganan E-Journal Internasional untuk meningkatkan daya saing. Sekitar 70.000 judul topik dari berbagai bidang ilmu dapat ditemui dengan mengakses E-Journal ini. Sayang sekali seandainya akses ini tidak digunakan, karena biaya yang dikeluarkan tidak sedikit, 500 juta rupiah,” ungkapnya.
Saat ini perpustakaan juga sedang merencanakan beberapa agenda untuk peningkatan iklim membaca di kawasan kampus. Harapannya yang bergerak tidak hanya kami, tetapi UKM dan civitas akademika juga turut andil dalam penyuksesan budaya membaca ini. Kami mengajak mahasiswa untuk mengadakan kegiatan di perpustakaan ini. Mahasiswa bisa membentuk kelompok kajian dan membahas isu-isu global di kawasan perpustakaan, seperti mengadakan diskusi, bedah buku atau pemutaran film dokumenter dengan koleksi yang kami punya, kemudian ditarik kesimpulan yang siap didokumentasikan di perpustakaan.
Perpustakaan Unmul juga menyediakan ruang simulasi untuk civitas akademika, yaitu ruang untuk belajar sendiri tentang apa yang ingin dipelajari. Di dalam ruangan tersebut pengguna dapat mempresentasikan secara langsung apa yang ingin ia pelajari, misalnya memutar kaset tarian Dayak dan sebagainya. Namun saat ini belum terwujud karena beberapa penunjang belum tersedia. Kami juga mempunyai wacana dan telah disetujui rektor yaitu menyediakan mobil pintar untuk semua kalangan masyarakat dan dilakukan secara bergantian untuk keliling kota Samarinda. “Tersedia buku-buku bacaan, leaflet, komputer dan apa saja yang dimiliki perpustakaan Universitas Mulawarman dengan berkeliling ke seluruh kota Samarinda” Sambungnya. Ini bertujuan untuk mengenalkan perpustakaan di masyarakat dan mengenalkan siswa baik SD, SLTP maupun SMA sederajat akan buku bacaan tingkat Universitas sebagai sarana antisipasi sebelum memasuki perkuliahannya kelak. Disamping itu hal ini diharapkan sebagai salah satu aspek pendekatan untuk mengenalkan kepada siswa akan pentingnya menuntut ilmu dan sekaligus sebagai eksistensi kampus dimasa mendatang.

Rhyzna_ngel courtesy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar