Selasa, 15 September 2009

MANDIRI DENGAN ENTREPRENEURSHIP

Hasil survey Susenas dan BPS tahun 2006 lalu, angka pengangguran berada pada kisaran 10,8% sampai dengan 11% dari tenaga kerja yang masuk kategori sebagai pengangguran terbuka. Bahkan lulusan perguruan tinggi pada 2008 berkiasar 1,1 juta lebih dan salah satu penyebabnya adalah sarjana setelah lulus kuliah hanya ingin bekerja sebagai pegawai atau karyawan di salah satu instansi. Hal ini menjadi permasalahan yang dihadapi negara kita. Mengapa? Karena fakta menunjukkan bahwa sebagian besar lulusan PT adalah pencari kerja dan bukan pencipta lapangan kerja. Indikasinya adalah banyaknya lulusan yang walaupun pengetahuannya tinggi tetapi kurang mampu mensejahterakan diri dan lingkungannya. Oleh karena itu, pendidikan tinggi di Indonesia perlu lebih menyiapkan lulusannya menjadi sarjana yang tidak hanya memiliki kapasitas akademik akan tetapi juga mandiri, kreatif dan mampu memberdayakan sains dan teknologi serta seni yang telah dipelajari.
Hal tersebut juga dipaparkan oleh Drs. P.S. Siburian, M.Agr selaku koordinator dosen kewirausahaan Unmul “saat ini banyak mahasiswa telah lulus kuliah khususnya dari kampus kita Unmul, lebih banyak disibukkan untuk melamar kerja dan suka bekerja dengan orang lain, seperti perusahaan atau jadi pegawai dll. Padahal menurut saya mereka itu mampu membuka peluang kerja untuk mensejahterakan dirinya dan lingkungan sekitar” ungkapnya.
Tidak hanya itu, selain membentuk budaya yang mandiri bagi mahasiswa, ternyata berbagi upaya telah dilakukan oleh Universitas Mulawarman dalam mengembangkan potensi mahasiswa melalui berbagi program. Beberapa program tersebut antara lain PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa), Coopperative Education (co-op) dan kuliah kewirausahaan. Program-program tersebut nampaknya masih terbatas pada pengembangan ide kreatif atau daya inovasi mahasiswa, sedangkan implementasinya masih sangat terbatas, sehingga aktifitas kewirausahaan secara nyata masih rendah. Sebagai tindak lanjut dari hal tersebut, maka pihak Universitas Mulawarman meluncurkan program Wirausaha Mahasiswa (Student Entrepreneur Program). Dengan program ini, ide-ide kreatif mahasiswa yang telah dikaji dan diuji melalui program kewirausahaan sebelumnya dapat diimplementasikan menjadi sebuah bisnis nyata yang mampu membuka lapangan kerja dan mensejahterakan dirinya maupun lingkungannya, sehingga mampu mewujudkan kemandirian bangsa.
Tentu saja program kewirausahaan yang telah dicetuskan oleh universitas mendapat apresiasi dan sambutan dari mahasiswa. Hal ini diungkapkan oleh salah satu peserta pelatihan kewirausahaan, Mahdiansyah “Sebuah acara yang bagus untuk menumbuhkan jiwa pekerja keras yang berorientasi pada kewirausahaan. Acara ini akan lebih baik jika dibarengi pengawasan yang sifatnya membimbing dalam pelaksanaan usaha yang akan dijalankan. Semoga ini akan menjadikan titik tolak kebangkitan bangsa kita, sehingga tidak lagi dicap sebagai bangsa bermental buruh” ungkap mahasiswa FKIP Bahasa Inggris angkatan 2004 ini.
Konsep dari kegiatan ini yaitu memberikan pinjaman modal kerja baik secara individu maupun kelompok. Dana yang dipinjamkan merupakan dana bergulir dan tanpa bunga. Pinjaman ini wajib dikembalikan setelah masa tenggang tiga bulan terhitung mulai tanggal pencairan pinjaman. Namun pinjaman ini tidak serta merta diberi secara cuma-cuma, para peminjam diharuskan mengikuti pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan selama dua hari yaitu tertanggal 24-25 juli 2009. Disini peserta diberi materi dan pemahaman bagaimana berwirausaha, mulai dari nol hingga mengenal proses dan tahap-tahap dalam memulai pengelolaan keuntungan serta bagaimana memperoleh keuntungan di usaha tersebut. Tidak hanya itu, diakhir pelatihan peserta dibagi atas beberapa kelompok dan kemudian masing-masing kelompok merumuskan jenis usaha dalam bentuk proposal secara singkat dan jelas.
Untuk melanjutkan tahap seleksi kewirausahaan maka pihak panitia memberi tes terakhir yaitu peserta harus mempersentasikan jenis usaha di depan lima dosen penguji, hal ini dilakukan untuk kelayakan jenis usaha peserta. Uji tersebut dilaksanakan pada tanggal 3 – 4 agustus 2009 lalu dan terdaftar 34 kelompok dari 53 mahasiswa. Setelah dilakukan seleksi kemudian terjaring 22 kelompok dari 42 mahasiswa.
Salah satu mahasiswa FISIP Abdulwaris dengan kelompok 28 jenis usaha distribusi ikan asin. Ia dan teman-teman mendapat kesempatan menerima modal usaha dari Universitas. “saya sangat senang bisa ikut terseleksi dalam program mahasiswa ini, karena memfasilitasi saya untuk mengembangkan bisnis dan saya menyambut baik program ini” tuturnya.
Entrepreneurship mencetak pola pikir mahasiswa untuk dapat berusaha agar lebih mandiri demi masa depan yang tidak selalu bekerja dengan orang lain, seorang entrepreneur yaitu orang yang berani mengambil resiko dengan segala keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan. Entrepreneur merubah penghalang menjadi peluang. Hidup ENTREPRENEURSHIP.
MAJU Kampusku, MANDIRI Negeriku.

Ketua UKM Jurnalistik
Wawan Susilo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar